✤ Perundingan Linggarjati dan Agresi Belanda
Perundingan Linggarjati merupakan sebuah Perundingan diplomatis antara Indonesia-Belanda, pada tahun 1947.
Perjanjian ini didasari oleh status quo Indonesia oleh Jepang, dan juga kedatangan AFNEI - NICA. Indonesia sebenarnya secara de facto sudah merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun selama era 1945–1947, Belanda dan Indonesia kerap kali berkonflik secara konfrontasi.
Akhirnya, diadakanlah sebuah perundingan untuk menengahi masalah. Perundingan pertama dilaksanakan pada 14–15 April 1946, di Hoge Veluwe, Belanda. Dalam perundingan itu, Indonesia menuntut Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia atas pulau Jawa, Sumatera, dan Madura. Akan tetapi Belanda hanya mau mengakui Jawa dan Sumatra saja. Tentu itu dianggap sangat merugikan oleh pihak Indonesia, dan pada akhirnya perundingan ini gagal.
Karena tidak ditemukan jalan keluar dan konflik bersenjata masih kerap terjadi antara Indonesia-Belanda, maka diadakan kembali perundingan yang baru.
Perundingan inilah yang kemudian disebut sebagai Perundingan Linggarjati (11/10/1946). Sebelumnya, pada 14 Oktober 1946, sempat dihasilkan persetujuan gencatan senjata yang ditengahi oleh Inggris. Perundingan Linggarjati ini, berlangsung hingga 15 November 1946, yang menghasilkan persetujuan :
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia selambat-lambatnya tanggal 1 Januari 1949.
3. Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
4. RIS harus bergabung dengan negara-negara persemakmuran di bawah Kerajaan Belanda.
Hasil pertandingan ini ditandangani pada 15 November itu juga, namun baru disahkan pada 25 Maret 1947.
Bagi para tokoh kemerdekaan dan republikan, Perundingan Linggarjati itu sangatlah merugikan. Namun ini adalah jalan terakhir agar Belanda mau mengakui kekuasaan NRI, terlebih Militer Indonesia masih belum cukup kuat.
Lantas apa kaitan Perundingan Linggarjati dengan Agresi Militer Belanda?
Pada akhirnya, Perundingan Linggarjati ternyata malah memberi kesempatan Belanda untuk menyiapkan Agresi Militer Pertamanya, pada 21 Juli 1947.
Mengapa bisa dibilang begitu?
Karena Hasil Linggarjati bisa dibilang membuat Indonesia lengah, yang menganggap Belanda sudah mengakui penuh kekuasaan NRI pada 3 wilayah yang sebelumnya sempat diajukan (yang sebelumnya ditolak oleh Belanda). Apalagi waktu itu kemerdekaan Indonesia mulai diakui oleh beberapa negara asing.
Alasan mengapa Belanda melakukan Agresi Militer I?
Karena ekonomi Belanda bisa dibilang masih hancur, dan Belanda sangat butuh Sumber Daya dari Indonesia. Mereka masih menganggap Indonesia sebagai Hindia-Belanda, dan tidak terima dengan adanya NRI.
Itu terbukti dengan ultimamum Van Mook pada 15 Juli 1947, yang menganggap Belanda tak terikat lagi dengan Perundingan Linggarjati pada 20 Juli 1947. Sehari setelah nya, Agresi Belanda segera dilancarkan. Tentu itu sangat bertentangan dengan perundingan, yang akhirnya membuat pihak Indonesia kesal.
Agresi Belanda I akhirnya bisa ditangani, dengan adanya persetujuan gencatan senjata pada Perjanjian Renville.
-Historia Est Via Futuri-
.141122.
Komentar
Posting Komentar