Mengapa bahasa Indonesia hanya digunakan di 5 provinsi, sedangkan di provinsi lain menggunakan bahasa daerah?
✤ Bahasa Indonesia Hanya Dipakai 5 Provinsi?
Penggunaan kalimat "hanya digunakan" Sebenarnya kurang tepat. Di seluruh Provinsi Indonesia, Bahasa Indonesia pasti dipakai, hanya saja kalah penggunaan dengan bahasa daerah.
Jika dilihat dari tabel di atas, memang hanya ada 5 Provinsi yang mayoritas masyarakatnya lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Yakni : Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, & Kalimantan Timur.
Faktor utama mengapa Bahasa Daerah lebih sering dipakai dari Bahasa Indonesia, itu karena Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu.
Maksudnya begini,
Sedari kecil kebanyakan dari kita lebih sering diajarkan oleh orang tua (terlebih ibu) berbahasa daerah, ketimbang menggunakan bahasa Indonesia untuk kehidupan sehari-hari. Itu karena bahasa daerah adalah bahasa asli dari suatu masyarakat yang sudah digunakan sejak dulu sekali.
Di Jawa Timur sendiri (Provinsi saya) banyak anak-anak yang diajarkan berbahasa Jawa ataupun bahasa daerah lain untuk bercakap-cakap. Tidak hanya di desa saja, di kota seperti Surabaya pun juga sama.
Di Provinsi-provinsi lain yang kebudayaannya kuat, pasti juga melakukan hal yang sama.
Kalaupun lebih sering diajarkan berbahasa Indonesia, pada akhirnya ketika dewasa, ada kemungkinan besar akan lebih sering menggunakan bahasa daerah ketimbang bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Bagaimana bisa?Penyebab utamanya adalah Pergaulan. Biasanya seseorang yang sewaktu kecil lebih sering menggunakan bahasa Indonesia, lama kelamaan akan beralih menggunakan bahasa daerah akibat pergaulannya. Kasus seperti ini, sebenarnya cukup relate dengan saya yang dulu lebih sering berbahasa Indonesia, walaupun aslinya saya keturunan Jawa.
Ketika kita lebih sering bergaul dengan orang-orang, yang biasanya kebanyakan diajarkan berbahasa daerah. Secara tidak langsung kita akan mengikuti penggunaan bahasa daerah ini kelak. Itu karena, manusia didorong untuk beradaptasi dengan keadaan sekitar.
Untuk provinsi yang lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, biasanya di dorong oleh keadaan yang Plural, yang mana bahasa Indonesia sangat diperlukan sebagai alat komunikasi kesatuan.
Seperti di DKI Jakarta, yang 90% masyarakatnya lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Jakarta adalah Ibukota Indonesia yang sekaligus sebagai pusat perekonomian Indonesia. Berbagai masyarakat dari provinsi-provinsi Indonesia, banyak yang pindah dan menetap ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan peruntungan.
Pada akhirnya, Jakarta menjadi kota yang sangat plural dimana banyak masyarakatnya berasal dari suku bangsa yang berbeda. Saat itulah bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi penting masyarakat, yang pada akhirnya mendorong penggunaan bahasa Indonesia menjadi lebih sering dan lebih banyak daripada Bahasa Daerah.
Seperti yang kita tahu, Indonesia itu adalah negara yang sangat beragam. Bahasa Indonesia diciptakan sebagai bahasa pemersatu masyarakat.
Kalau suatu daerah itu homogen, maka bahasa daerah yang merupakan bahasa asli, sudah tentu akan lebih sering digunakan. Karena antar masyarakat satu dengan masyarakat lain pasti paham dengan apa yang diucapkan.
Sedangkan jika suatu daerah itu heterogen dan sangat plural, tidak mungkin bahasa daerah akan digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain, Bisa-bisa malah saling bingung dengan apa yang diucapkan.
Oleh karena itu bahasa Indonesia digunakan, karena bahasa Indonesia sudah diajarkan ke mayoritas penduduk Indonesia. Sehingga saat berkomunikasi satu sama lain dengan orang yang berbeda Suku bangsa, keduanya sudah pasti akan paham dengan apa yang dikatakan oleh masing-masing.
Intinya Mengapa Bahasa Indonesia kalah penggunaan dengan Bahasa Daerah, dan lebih sering digunakan hanya pada 5 Provinsi? Jawabannya karena Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu, yang sudah dituturkan sejak dulu sekali.
-Historia Est Via Futuri-
.231022.
Komentar
Posting Komentar