✤ Most Dangerous Woman in Europe
Adolf Hitler, secara terang-terangan mengatakan bahwa Queen Mother sebagai Most dangerous woman in Europe, selama era Perang Dunia II.
Yang paling melatarbelakangi julukan itu, adalah Ketabahan dan Kegigihan sang Queen Mother dalam melindungi, memperjuangkan, dan memberi dukungan Moral pada segenap publik Inggris di Perang Dunia II. Hal itu juga secara tak langsung membuat Queen Mother & King George VI menjadi simbol perlawanan Fasisme Nazi, oleh Inggris.
Saat penasehat Kerajaan menyarankan para Royal Family untuk pindah ke Kanada guna menjaga keselamatan, Queen Mother secara terbuka menolak untuk meninggalkan London, atau mengirim anak-anaknya ke Kanada. Bahkan ketika era Blitz dimulai di Inggris pada 1940.
Saat Buckingham Palace di bom oleh Luftwaffe, dia sama sekali tak menunjukkan rasa takut, dan bahkan terkesan mengabaikan kerusakan yang terjadi.
"I'm glad we've been bombed. It makes me feel I can look the East End in the face."
--Queen Mother, 1941--
Yang ada di benak Queen Mother bersama keluarga nya kala itu adalah membantu para warga Inggris di London yang terdampak serangan udara Jerman. Dia mengunjungi hampir keseluruhan daerah di London yang terdampak serangan Jerman yang diantaranya adalah Para Prajurit, Rumah Sakit, Pabrik, Pemukiman, Sekolah, dan juga Daerah-Daerah Lainnya.
Meskipun pada awalnya dia sempat dicemooh akibat Pakaian yang kerap dikenakannya terkesan mahal dan juga menggambarkan kesenjangan, Queen Mother mengacuhkannya.
Dia kemudian memberi alasan logis mengapa ia memakai pakaian terbaiknya. Dia menjelaskan bahwa ketika publik datang menemui dirinya, mereka selalu mengenakan pakaian terbaik mereka. Dan untuk menghormati tindakan publik, maka Queen Mother merasa harus membalasnya dengan hal yang sama sebagai tanda penghormatan dan terima kasih.
Queen Mother juga kerap kali menghindari pakaian gelap, dan selalu mengenakan pakaian-pakaian cerah. Itu sebagai simbol 'Pelangi Harapan' dari Queen Mother.
Kemudian ketika dia bertemu dengan orang-orang yang selamat dari serangan bom Jerman, Queen Mother semakin bertekad untuk mengalahkan kaum Nazi.
Sebelumnya, di September 1939 (awal pecah Perang Dunia II), Queen Mother sempat memberi pesan simpatinya, melalui Radio BBC.
“To the women of Poland upon whom the first cruel blows have fallen, and the gallant womanhood of France, who are called on to share with us once again the sorrows and hardships of war. War has at all times called for the fortitude of women, even in other days when it was the affair of the fighting forces only. Now all this has changed. For we, no less than men, have real and vital work to do. The call has come, and from my heart, I thank you, the women of our great Empire, for the way in which you have answered it.”
--Pidato Queen Mother di Radio BBC, 1939--
Queen Mother adalah gambaran betapa kuatnya peran Wanita di era Perang Dunia II. Dia adalah representasi dari Pejuang Moral masyarakat Eropa. Rasa Tabah, Gigih, dan Kepedulian yang tinggi, membuat Queen Mother begitu dihormati.
Maka sudah tak heran kalau Hitler menjulukinya sebagai : Most Dangerous Woman in Europe.
--Historia Est Via Futuri--
.261122.
Komentar
Posting Komentar