✤ TNI vs FRETILIN–GAM
Mengalahkan itu bukan berarti memusnahkan Ya.
Dalam Operasi Seroja TNI itu berhasil mengalahkan FRETILIN Timor Leste.
Buktinya apa? Timor Leste berhasil dikuasai oleh Indonesia, dan FRETILIN dipukul mundur.
TNI yang merupakan perwakilan Indonesia, didukung oleh Australia, Saudi Arabia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan juga PSTT (Pemerintah Sementara Timor Timur). Sedangkan FRETILIN yang merupakan Pro-Kemerdekaan Timor Leste, didukung oleh China, Kuba, Mozambik, dan Uni Soviet.
35.000 pasukan TNI dengan bala bantuan lainnya, menyerbu Timor Leste dibawah Operasi Seroja pada 7 Desember 1975. Seluruh Angkatan Tentara Indonesia dikerahkan saat itu, termasuk pasukan terjun payung yang berjumlah 641. Dili, direbut oleh TNI pada hari itu juga.
FRETILIN yang sudah kalah jumlah, memutuskan mundur ke pegunungan dan bertempur secara gerilya. Memang pada saat Operasi ini dilancarkan, pasukan TNI sempat dihambat kemajuannya. Dari tahun 1976–1977 sendiri, kemajuan belum dicapai, dan invasi itu malah menarik publisitas internasional yang merugikan.
Akan tetapi, itu semua berubah di tahun 1978. Pemerintah Indonesia mengerahkan bala bantuan besar-besaran. Kampanye 'pengepungan dan pemusnahan' akhirnya berhasil, terlebih saat TNI berhasil membunuh Nicolau Lobato, yang merupakan pemimpin FRETILIN, pada tanggal 31 Desember 1978.
Sejak saat itu FRETILIN mengalami kemunduran besar, akan tetapi tetap melancarkan serangan-serangan kecil selama 1980–1999.
Timor Leste sendiri, sudah dianggap Provinsi ke-27 Indonesia sejak 1976. Wilayahnya baru seutuhnya direbut pada 1978.
Kalau untuk GAM , mereka memang tidak bisa dianggap sudah dikalahkan oleh TNI. Karena akhir dari pemberontakan panjang ini adalah perjanjian perdamaian.
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dimulai sejak tahun 1976 dan berakhir pada 2005 . Ini merupakan salah satu pemberontakan separatis terbesar dan terlama di Indonesia.
GAM didasari oleh Agama dan Budaya. Aceh memang dikenal sebagai negeri Syariat Islam sejak dulu. Meningkatnya jumlah pendatang Jawa ke Aceh, distribusi pendapatan yang dianggap tidak adil dari SDA Aceh yang cukup besar, merupakan hal lain yang mendorong pemberontakan ini.
Yang membuat lamanya pemberontakan adalah taktik mereka yang gerilya. Meskipun ini mirip dengan FRETILIN, akan tetapi milisi GAM ini jauh lebih terlatih dan mendapat dukungan persenjataan dari beberapa negara.
Milisi GAM bukan hanya dilatih di dalam Aceh saja, tetapi juga diluar negeri seperti Libya dan Iran.
Di awal-awal pemberontakan, GAM cukup sukses karena Indonesia juga disibukkan Operasi Seroja. Dari 1980–1989, GAM mulai bisa di tangani. Dari 1989–1998, GAM mulai melakukan serangan kembali, dengan persenjataan yang lebih kuat. Ketika Soeharto lengser pada 1998, GAM memiliki ruang lebih dalam pemberontakan. Di tahun 2002, Polisi dan Militer di Aceh, ditingkatkan hingga mencapai 30.000. Di tahun 2003, status Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh mencapai tingkat yang parah. Di tahun 2004, Tsunami dan bencana besar melanda Aceh, yang memaksa Indonesia & GAM berdamai dalam perundingan Helsinki .
Kesepakatannya :
• Aceh diberikan status otonomi khusus
• Perlucutan senjata-senjata GAM
• GAM berhenti dalam upaya kemerdekaan Aceh
• Pelaksanaan Pilkada Gubernur Aceh
GAM sendiri secara resmi sudah dibubarkan pada 2005.
Intinya TNI itu sebenarnya sudah mengalahkan FRETILIN, walaupun FRETILIN belum sepenuhnya musnah/bubar. Yang mendasari kemenangan TNI atas FRETILIN adalah dikuasainya Timor Leste, terlebih pada 1978.
Untuk GAM, TNI memang belum bisa dibilang telah mengalahkan GAM. Karena akhir pemberontakan ini adalah perjanjian perdamaian.
Faktor penting sulitnya GAM dikalahkan TNI (29 tahun) dipengaruhi oleh taktik Gerilya mereka yang lebih efisien, milisi mereka juga lebih terampil karena bantuan persenjataan serta pelatihan militer di negara asing.
-Historia Est Via Futuri-
.031122.
Komentar
Posting Komentar