✤ Hitungan Menit Menjadi Kepala Negara?
Sepanjang sejarah yang tercatat, Pedro José Domingo de la Calzada Manuel María Lascuráin Paredes yang secara singkat dikenal sebagai Pedro Lascurain, adalah pejabat pemerintahan resmi (kepala negara) dengan masa jabatan tersingkat di dunia.
Hitungannya bukanlah hari dan bukan pula jam, melainkan hanya 45 Menit.
Pedro Lascurain adalah seorang Politikus Meksiko yang menjadi Presiden ke-38 di negara itu pada tanggal 19 Februari 1913.
Pada saat itu, Lascurain dipilih menjadi presiden setelah terjadi sebuah kudeta yang dipimpin oleh Jenderal Victoriano Huerta, guna menggulingkan presiden ke-37 Meksiko yakni Fransisco Madero.
Untuk memberikan kesan kudeta yang legal, Pedro Lascurain yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, ditunjuk sebagai Presiden ke-38 menggantikan Madero.
Dirinya sendiri sebenarnya tidak memiliki keniatan untuk menjadi Presiden, Lascurain hanya dipakai sebagai pion untuk kudeta politik kala itu. Pada akhirnya pengangkatan Lascurain sebagai Presiden, adalah strategi Huerta agar ia bisa segera menjadi Presiden selanjutnya.
Saat Huerta akhirnya memenangkan kudeta, dirinya memerintahkan Lascurain menunjuknya sebagai Menteri Kabinet sekaligus Sekretaris Dalam Negeri Meksiko. Tak lama setelah itu, Lascurain memutuskan mengundurkan diri dari jabatan presiden, dan menyerahkannya pada Huerta.
Setelah pengunduran dirinya, Lascurain sempat ditawarkan Huerta untuk menempati posisi di kabinetnya. Akan tetapi Lascurain menolak, dan pada saat itu pula ia memutuskan pensiun dari dunia politik dan memilih untuk menjadi pengacara.
Lascurain pada akhirnya meninggal pada tahun 1952, diusianya yang telah mencapai 96 tahun.
Sebenarnya ada yang lebih singkat dari Pedro Lascurain. Dia adalah penguasa monarki Portugal.
Dirinya ialah Luís Filipe (1887–1908), anak dari Raja Carlos I Portugal. Sebenarnya, status Filipe ini masih diperdebatkan, antara ia menjadi sudah menjadi Raja atau masih berstatus Pangeran. Itu karena saking singkatnya ia menjabat, yakni 20 Menit, & keadaanya pun sangat tidak tepat.
Jadi begini, ditahun 1908 terjadi sebuah peristiwa mengerikan yang disebut Pembunuhan Lisbon atau Lisbon Recigide 1908. Pembunuhan itu menargetkan keluarga kerajaan, terlebih Carlos I sebagai Raja Portugal saat itu & Felipe sebagai ahli waris. Pembunuhan itu didasari oleh meningkatnya Paham Republikanisme dan Para Anti-Monarkis.
Kembali ke inti. Ketika pembunuhan itu dilancarkan, para eksekutor menembaki keluarga kerajaan, & memukul Raja Carlos I, Luís Filipe, dan adiknya Infante Manuel. Carlos I meninggal seketika saat itu, Felipe masih bertahan walau terluka parah, sedangkan Manuel berhasil kabur dan selamat.
Nah, ketika Carlos I ini meninggal maka seharusnya secara otomatis Luís Filipe diangkat sebagai pengganti. Akan tetapi ia hanya *bertahan selama 20 menit* saja setelah ayahnya meninggal, dan pada akhirnya ia menyusul kepergian ayahnya.
20 menit sisa hidup Filipe ini sebenarnya cukup dipertimbangkan, antara ia sudah sah atau tidak menjadi raja. Akan tetapi bila kita melihat hukum monarkis Portugal, Filipe sudah seharusnya langsung terangkat menjadi raja.
Pada akhirnya Manuel lah yang diangkat menjadi raja dari tahun 1908–1910, dengan gelar Manuel II. Pada tahun 1910, monarki akhirnya dihapus dan diganti Republik.
-Historia Est Via Futuri-
.031122.
Komentar
Posting Komentar